Minggu, 11 Januari 2009

disentil dengan talasemia..??

Jadi kemaren sore, pas pulang, di kereta yang biasa aku tumpangi, ada seorang bapak yang menggendong anaknya, duduk persis di sebelah aku.
Pertama sih cuek bebek aja sama bapak-anak itu, trus pas nengok,,eh,,anak itu pake selang2 gitu,, trus nengok lagi.. anak itu kurus banget, mungkin anak kurang gizi.. batin ku..

Kemudian ada seorang ibu yang duduk didepan yang mengajak ngobrol bapak itu, dari hasil obrolan, terungkap bahwa anak itu baru pulang dari cipto (RSCM), berobat, sang anak sakit talasemia, dan selang-selang pada anak itu digunakan untuk dia minum.

Talasemia,,nama penyakit ini bukan hal baru untukku, karena aku lulusan farmasi,, jadi sedikit banyak tau soal penyakit2 lah. Tapi selama ini aku hanya tau dari buku atau internet aja tentang penyakit ini..baru sekali ini ketemu langsung penderita talasemia.

Bapaknya anak itu, namanya pak slamet, anaknya yang kena talasemia namanya ahmad. Pak slamet harus bolak - balik minimal minggu sekali, karena anaknya itu harus mendapatkan transfusi darah secara rutin seumur hidupnya. Talasemia yang diderita si ahmad ini tergolong talasemia mayor.

Badannya Ahmad ini kecil banget, mungkin badannya segede ponakan aku yang umurnya 2 tahun, tapi pas nanya umurnya, ternyata 14 tahun.. ga bisa bicara, minum harus lewat selang dan setiap makan dia kesakitan..

Sedihnya lagi, adeknya ahmad ini juga sakit yang sama cuma ga separah dia n masih bisa sekolah, tapi tetep harus rutin transfusi darah sebulan sekali.

Biayanya pengobatan yang harus ditanggung ga kecil, karena pemerintah ga menanggung semua biaya pengobatan,, Pak Slamet ini tampaknya juga tidak berasal dari keluarga yang berkecukupan, apalagi dengan 2 anak penderita talasemia. Pengobatan talasemia secara umum adalah dengan memberikan tranfusi darah secara rutin, hal ini tidak menyembuhkan, hanya membantu pasien supaya bisa menjalankan rutinitas sehari-hari. Akibat transfusi darah rutin tersebut, biasanya terjadi efek samping penimbunan besi atau Fe,, yang bisa berakibat kerusakan hati. Untuk mencegah hal ini, biasanya penderita diberikan obat khelating untuk cegah penumpukkan besi tersebut. Nah, untuk obat ini harus ada biaya lagi bukan..??

Kejadian ini tanggal 7 januari kemarin,, tapi sampe sekarang masih terbayang-bayang...

Satu pelajaran penting yang aku ambil dari pertemuan ini,, mungkin Tuhan sedang berusaha berbicara untuk mengingatkan aku, mengingatkan betapa beruntungnya diri ini,,, dan aku harus banyak2 bersyukur atas semua karunia yang telah Dia berikan selama ini.. Thanks God for this lesson..

3 komentar:

  1. touchy topic. let us do something for them!

    BalasHapus
  2. salam kenal!
    silahkan berkunjung ke Pusat Thalassemia Indonesia di RSCM. setiap hari, senin - jumat, disana ada puluhan sampai ratusan anak yang transfusi. hubungi sekretariat POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia) untuk informasi yang dibutuhkan.
    terima kasih..

    BalasHapus